Ajian Sepi Angin Syekh Siti Jenar

Ajian Sepi Angin Syekh Siti Jenar merupakan ilmu kanuragan tingkat tinggi yang konon mampu meringankan tubuh seseorang, sehingga bisa membuatnya ringan seperti kapas (ajian kapuk selombo), menghantarkan pergi secepat kilat kemana dia pergi (halimunan/panglimunan), singkirkan mendung/ pindahkan hujan (pawang hujan), berjalan diatas air (anggang jati), taklukkan jin angin (haekal sulaiman), konon bisa menghantar pergi solat mi'raj ke masjid yang dikehendaki/ pergi ke mekkah, dsb.
Ajian Sepi Angin Syekh Siti Jenar hanya sebatas wawasan bukan untuk di coppy paste dan diamalkan sebab jika kita yang baca belum tentu doa tersebut berfungsi sesuai harapan, kita bukan waliyullah, kita banyak dosa dan durhaka pada Allah. Jangan seperti kaum munafiqin yang mengumpulkan doa yang konon keramat tetapi diperjual belikan, banyak orang berharap sakti mengamalkan ilmu kitab primbon, atau ilmu hikmah namun tiada hasil, ikut program privat atau ikut gemblengan paranormal dsb tetapi apa hasilnya? hanya dapat sertifikat, buku panduan, amalan doa2, atraksipun pake ilmu sulap! Jika itu yang didapat berarti ilmu setan bin ilmu sesat! Mengapa? Ya itu pasti dan jelas, jika belajar dari seorang penipu muridnya juga bakal jadi penipu, tentu tak heran lahirlah paranormal penipu! Jika belajar bukan mendapat manfaat dari gurunya justru tersesat tentu alhasil juga akan menyesatkan orang! Naudzubillahi mindzalik.
Ajian Sepi Angin Syekh Siti Jenar pada kesempatan ini untuk sekedar share, dan diambil hikmahnya semata, sekali lagi bukan untuk kita amalkan keilmuannya, doa dan mantra sepi angin disini tidak akan anda temukan ditempat lain, kecuali coppypaste dari sini, yang comot apalagi memperjual belikan semoga Allah mengampuninya, pesan kami waspadai trik dukun/paranormal yang menshare ilmu gaib atau pengumpul amalan ilmu gaib, yang tentu tidak membawa manfaat untuk diri anda. Ada kata bijak dari seorang guru spiritual juga budayawan kejawen: "Segudang ilmu dan sejuta amalan tiada guna, lebih baik satu ilmu yang diamalkan dan membawa manfaat bagi dirinya sendiri, terlebih bisa bermanfaat untuk masyarakat." (R.Tjakra Djajaningrat).
Ajian Sepi Angin Syekh Siti Jenar yang kami tulis disini, tiada gading yang tak retak, kami menulis ulang dari sebuah catatan lama disebuah lembaran buku yang hampir memudar tintanya, daripada hilang dan rusak ditelan waktu, tentunya atas ijin pemiliknya yakni R.Tjakra Djajaningrat, dan akhirnya kami share disini, kami namakan Ajian Sepi Angin Syekh Siti Jenar karena sesuai dengan tema terkait Syekh Siti Jenar, terkait ilmunya bukan dari Syekh Siti Jenar, sebab ini catatan dari alm.kakek dari R.Tjakra Djajaningrat. Yang pastinya catatan ilmu sepi angin ini benar kami dapat dari keturunan dari Syekh Siti Jenar, bukan dari Syekh Siti Jenar secara langsung sebab kami belum pernah bertemu dengan beliau.

Berikut ini Ajian Sepi Angin Syekh Siti Jenar:
Versi Arab (Karomah)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
الرياح هو هدية من الله
تخفيف جسدي
الرياح هو معجزة من الله
بشرت بعيدا حيث وجهتي
يحدث كل بفضل إرادة الله
Versi Jawa (Kejawen)
Gusti Allah engkang maha welas asih,
Hangin kang dados anugerah saking Allah,
Angentengake raga kawula,
Hangin kang dados mukjijating Allah,
Anderekake sa niyat kawula,
Sanghyaning dimadi berkat kersane Allah.

Artinya Bahasa Indonesia
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Angin adalah karunia dari Allah,
Meringankan tubuh saya,
Angin adalah keajaiban dari Tuhan,
Diantar pergi di mana saya,
Semua terjadi berkat kehendak Allah.

Demikan Ajian Sepi Angin Syekh Siti Jenar semoga menambah wawasan untuk anda semua, jika menanyakan terkait ilmu-ilmu kanuragan, dsb saran kami silahkan silaturahmi ke kediaman R.Tjakra Djajaningrat untuk tukar kaweruh dengan beliau, tokoh budayawan yang low profile sungguh bikin betah menimba kaweruh terlebih membicarakan bab pengetahuan dan budaya jawa, sayang sekali saya kurang tertarik dengan bab ilmu gaib atau kejawen padahal beliau pakarnya. Tak heran berbagai kalangan sering silaturahmi sharing dengan beliau baik wartawan, aparat, pejabat, dsb entah apa pembahasannya....yang penting mikir urusan saya sendiri menggali kaweruh terkait tokoh idola saya Syekh Siti Jenar.

Ajaran Manunggaling Kawula Gusti - Syekh Siti Jenar

Ajaran Manunggaling Kawula Gusti adalah konsep mensyiarkan agama islam ajaran dari Syekh Siti Jenar yang terbukti kesuksesannya dalam memberi daya tarik orang agar masuk agama islam. Baik dari rakyat jelata hingga para penguasa kerajaan majapahit tertarik untuk memeluk agama islam setelah diwejangkan konsep Ajaran Manunggaling Kawula Gusti oleh Syekh Siti Jenar. Jadi dengan sistem memberikan pola pikir pembaharuan yang pelan tetapi pasti, berikut ini wawancara kami dengan R.Tjakra Djajaningrat budayawan asal salatiga, mengenai leluhurnya terkait pemahaman Manunggaling Kawula Gusti, yang terbagi 2 konsep, yang pertama secara syariat istilah Manunggaling Kawula Gusti diterapkan oleh Syekh Siti Jenar.

Konsep Syariat Manunggaling Kawula Gusti
Konsep syiar ini banyak orang yang tidak mengerti, hanya memandang berpikir gebyah uyah-nya saja. Padahal Konsep Syariat Manunggaling Kawula Gusti adalah sistem politik yang tepat sasaran dan dapat diterima dengan akal sehat dalam mensyiarkan agama islam. Manunggaling Kawula Gusti jika ditilik dari secara syariat mengandung arti, Manunggaling = Bersatu, Kawula = Rakyat/ Wong Cilik dan Gusti = Penguasa/ Penggedhe. Jadi yang dimaksud bersatunya antara rakyat dan penguasa maka hidup akan diamis toto tentrem kerto raharjo. Yang rakyat menghormati penguasa, penguasa mikirin nasib rakyat, ibarat lidi yang diikat menjadi sapu lidi, pasti sanggup membersihkan kotoran yang ada. Lidi disebut juga sodo, maka jika orang mau memahami Manunggaling Kawula Gusti harus memiliki sodo. Sodo kiasan dari kalimasada yang diartikan orang harus masuk islam dengan membaca dua kalimat syahadat.

Dengan konsep syiar inilah yang membuat Syekh Siti Jenar sukses dalam mengislamkan orang-orang diera pemerintahan kerajaan majapahit. Dari berbagai kalangan mulai rakyat jelata, tokoh spiritual hingga pejabat keraton majapahit-pun masuk islam. Mengapapa demikan? secara konsep berbangsa dan bernegara Konsep Syariat Manunggaling Kawula Gusti tidak lain mirip dengan konsep Mahapatih Gajahmada yang mempersatukan nusantara ini di era kejayaan majapahit. Namun ada pula yang lain yakni Konsep Spiritual Manunggaling Kawula Gusti yang membuat tokoh agamawan, penganut kepercayaan jawa dan penggedhe keraton majapahit tertarik untuk mempelajarinya.

Konsep Spiritual Manunggaling Kawula Gusti
Ajaran Manunggaling Kawula Gusti dari Syekh Siti Jenar secara spiritual ada beberapa tahapan, namun pada dasar simplenya untuk meraih ngelmu kasempurnan orang harus mengolah dan menggembleng dirinya terlebih dahulu. Seperti halnya pola pikir atau cara pandang tokoh spiritual jawa kala itu, penuh tirakat tapa brata agar memiliki ilmu kanuragan, jayakawijayan, hingga kawaskitan (kebatinan). Cara pandang inilah yang di islamkan dan diberi solusi untuk mempermudah dalam mencapainya. Konsep Spiritual Manunggaling Kawula Gusti mengajarkan pada orang lebih menyatukan dirinya dalam olah cipta, rasa dan karsa dengan itu baru mengerti sejatinya hidup (mengenali jatidirinya) baru menyatukan diri dengan prestasi ibadah untuk menganal Allah. Man 'Arafa Nafsahu, Faqad Arafa Rabbahu. “Siapa yang mengenal dirinya, akan mengenal Rabb-nya”.

Ajaran secara spiritual ini masuk akal jadi orang lebih mengenal islam dianggap memberi pencerahan, sebab cara budaya yang salah dibenahi atau dibetulkan kekliruannya. Tak heran Syekh Siti Jenar sukses mengislamkan lebih dari 50% orang-orang dibawah kepemimpinan kerajaan majapahit.

Walisongo bangga dengan Kesuksesan Syiar Islam Syekh Siti Jenar dengan Ajarannya Manunggaling Kawula Gusti, namun dari sisi lainnya visi dan misi-nya menjadi terganjal. Disinilah konflik dimulai, adanya pro kontra diantara walisongo. Namun kembali pada awal visi dan misinya didirikan dewan walisongo selain mensyiarkan islam dan mendirikan kerajaan islamdengan mendukung Raden Fatah menjadi raja pertama kerajaan islam di jawadwipa. Dengan hal itu Syekh Siti Jenar harus disingkirkan karena sebagai penghalang besar, jika majapahit menjadi islam tentu Demak Bintoro tidak bisa menjadi kerajaan islam. Kerajaan Demak harus berdiri sendiri tanpa bayang-bayang Majapahit.

Waspadai Aliran Sesat Syekh Siti Jenar

Waspadai Aliran Sesat Syekh Siti Jenar mungkin kata-kata ini pernah terdengar ditelinga anda atau terbaca oleh anda sekalian! Sebenarnya kata tersebut kurang pas, harusnya lebih diperjelas Waspadai Aliran Sesat Yang Mengatasnamakan Syekh Siti Jenar atau Waspadai Aliran Sesat Yang Membawa Nama Ajaran Syekh Siti Jenar. Mengapa demikian! Tentunya hal ini perlu kita sikapi bagaimana agar kita tidak terbawa arus menjalani sesuatu yang tidak kita pahami dengan benar yang mengatasnamakan kepopuleran salah satu waliyullah terutama Syekh Siti Jenar. Banyak orang mengaku ini itu demi keuntungannya sendiri memakai atribut aliran atau ajaran Syekh Siti Jenar. Jika Bang Roma yang bilang pasti sungguh TERLALU!!!
Syekh Siti Jenar merupakan waliyullah yang sampai saat ini masih diperdebatkan, dianggap kontroversi karena ada oknum yang memanfaatkan hal tersebut. Penulis buku Syekh Siti Jenar bikin cerita bikin kisah tentu harapannya bukunya laris terjual dipasaran. Dukun membuat merekayasa dapat wisik gaib dari Syekh Siti Jenar comot buku/primbon sana sini mengatakan ini wejangan Syekh Siti Jenar tentu harapannya agar dianggap sakti waskita, demikian juga kyai ustadz memakai atribut dan membicarakan Syekh Siti Jenar tentu agar menarik perhatian massa, juga orang-orang yang berkepentingan lainnya, bahkan orang non muslim memakai nama Syekh Siti Jenar untuk memikat orang agar tertarik masuk keranah mereka.
Banyak orang berpendapat ini itu dan tentunya syah-syah saja. Mau gimana lagi mau ngoceh mau nebeng nama Syekh Siti Jenar kan itu urusan guwe, ngapain lu ikut campur! Guwe kan biang kerok :D
Orang mudah sekali bilang Waspadai Aliran Sesat Syekh Siti Jenar, sebenarnya bukan ajarannya Syekh Siti Jenar yang sesat, tetapi oknum yang membawa atribut dan memakai nama Syekh Siti Jenar, baik itu dari aliran kepercayaan jawa yang dikenal kejawen maupun berbasis agama islam berbau tasawuf, ini yang perlu dipertanyakan kesesatannya dimana!
Memakai nama Syekh Siti Jenar tentu membuat daya darik tersendiri menggiring orang datang pada oknum tersebut, terlebih dikaitkan klenik berbau mistis pasti laku keras dipasaran, dan itu terbukti.
Orang sekarang memang pinter-pinter tapi sayang untuk minteri orang lain kerjaannya. Lagian orang di indonesia ini banyak yang bodoh dan mau dibodohi. Siapa yang pinter cari sensasi pasti yang dilihat publik, ini pun juga sangat terbukti, makanya pinter-pinter bikin pencitraan diri.
Syekh Siti Jenar tidak pernah bikin sensasi apalagi pencitraan dirinya, justru orang lain yang membuat pencitraan dirinya namun sayang dibbalik itu ada undang dibalik batu. Yang alim yang katanya ahli sunah wal jamaah langsung tuding itu sesat, yang sesat siapa dan apanya tidak diperjelas! Bodoh bin goblok sekali dia, jika ngomong aliran Syekh Siti Jenar sesat! bukan Syekh Siti Jenar maupun alirannya yang bener tapi orang yang membawa atribut dan nama besar Syekh Siti Jenar yang mengaku-ngaku alirannya itu yang patut dipertanyakan. Inilah orang bijaksana dalam berpikir dan menujukkan seorang muslim yang baik. Jadi jangan sampai salah kaprah dalam menilainya dan mengklaim sesatnya aliran atau ajaran Syekh Siti Jenar. Belajar sejarah dulu dan ambil segi positifnya, cuma modal baca buku yang tidak jelas itu yang nulis siapa langsung main sikat habis. Banyak bukti yang hilang terkait Syekh Siti Jenar, jadi seharusnya perlu diteliti kebenarannya, anak turunnya saja hanya mengetahui cerita secara turun temurun dan itu bisa diragukan, makanya cerita pada kami tidak berani memastikan kebenarannya, namun jika dipikir secara logika jika itu masuk akal tentu kebenaran bisa diterima.

Waspadai Aliran Sesat Syekh Siti Jenar, ini jelas salah!!!
Waspadai Aliran Sesat Yang Mengatasnamakan Syekh Siti Jenar, ini yang benar!!!
Waspadai Aliran Sesat Yang Membawa Nama Ajaran Syekh Siti Jenar, ini baru tepat!!!

Jadi bahasa harus jelas dan tegas, jika terkait kebenaran! Ada satu hadist terkan menyampaian kebenaran walau satu ayat, seperti hadist "Ballighuu 'anny walau ayah" بَلِّغُوا عَنِّي وَلَوْ آيَةً
“Sampaikanlah Dariku (yakni dari Rasulullah SAW) walau hanya satu ayat” (HR Al-Bukhari 3/1275 no 3274)
Itupun tidak asal menyampaikan, karena sebelum menyampaikan kita harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Ilmu yang disampaikan haruslah shahih, yang berasal dari al-qur’an dan as-sunnah yang shahih, bukan hadits-hadits dhaif atau maudhu'.
2. Ilmu yang disampaikan harus disampaikan dengan pemahaman yang benar. Karena bisa jadi ilmu tersebut walaupun shahih, tapi ternyata kita tidak memahaminya seperti yang diinginkan Allah dan RasulNya.
3. Ilmu yang disampaikan hendaknya disertai penguasaan yang baik; yang kita harus benar-benar memahami Ilmu tersebut. Yang dengan penguasaan yang baik ini, kita bebas dari segala kerancuan/ kesalahpahaman/ kekeliruan terhadapnya. Penguasaan yang baik juga akan menjadikan kita berdiri diatas bayan (penjelasan) yang terang, jelas dan keyakinan (tanpa keragu-raguan dan kerancuan). Kita pun mengetahui jawaban-jawaban syubuhat yang berkaitan dengan hal tersebut, sehingga jika ada yang mendebat dengan syubuhat tersebut, maka kita dapat menjawabnya. Sehingga semoga kita dapat menjadi sebab hidayah kepada orang yang kita sampaikan.
4. Tidak lupa dan yang tidak kalah pentingnya, kita pun mengetahui maslahat dan mudharat dari penyampaian ilmu ini. Karena tidak setiap ilmu yang kita miliki harus kita sampaikan.

Maka jika ada -Satu saja- Ilmu yang kita miliki dan memenuhi kriteria diatas. Maka sampaikanlah, dan jika kita tidak memenuhi salah satu syarat diatas (atau bahkan tidak memenuhi syarat diatas), maka belajarlah terlebih dahulu. Janganlah semangatmu mendahului ilmumu!
Al-Qosim bin Muhammad berkata, “Termasuk bentuk pemuliaan seseorang terhadap dirinya yaitu ia tidak berkata kecuali sesuatu yang ia telah kuasai ilmunya” (Atsar riwayat Al-Baihaqi dalam Al-Madkhol ila As-Sunan Al-Kubro 1/434 no 805)
Demikian semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan untuk teman-teman sekalian.

Suluk Akhir Jaman - Syekh Siti Jenar

Suluk Akhir Jaman merupakan wejangan atau kaweruh tanda-tanda akhir jaman. Mungkin bicara istilah suluk, apa arti suluk tahukah anda? Suluk secara harfiah berarti menempuh (jalan). Dalam kaitannya dengan agama Islam dan sufisme, kata suluk berarti menempuh jalan (spiritual) untuk menuju Allah. Menempuh jalan suluk (bersuluk) mencakup sebuah disiplin seumur hidup dalam melaksanakan aturan-aturan eksoteris agama Islam (syariat) sekaligus aturan-aturan esoteris agama Islam (hakikat). Ber-suluk juga mencakup hasrat untuk Mengenal Diri, Memahami Esensi Kehidupan, Pencarian Tuhan, dan Pencarian Kebenaran Sejati (ilahiyyah), melalui penempaan diri seumur hidup dengan melakukan syariat lahiriah sekaligus syariat batiniah demi mencapai kesucian hati untuk mengenal diri dan Tuhan.
Kata suluk berasal dari terminologi Al-Qur'an, Fasluki, dalam Surat An-Nahl ayat 69, Fasluki subula rabbiki zululan, yang artinya Dan tempuhlah jalan Rabb-mu yang telah dimudahkan (bagimu). Seseorang yang menempuh jalan suluk disebut salik. Kata suluk dan salik biasanya berhubungan dengan tasawuf, tarekat dan sufisme.
Suluk Akhir Jaman - Syekh Siti Jenar untuk mengingatkan kita sesama orang muslim, agar kembali kejalan yang benar bukan saling salah menyalahkan, tetapi justru bersatu padu untuk terciptanya kerukunan demi keutuhan kaum muslim. Berikut ini Suluk Akhir Jaman - Syekh Siti Jenar dan artinya versi indonesia, jika ada yang tersinggung itu sudah sepantasnya, berarti anda memang demikian perilakunya, makanya harap kembali ke jalan yang benar.

Suluk Akhir Jaman:
"Jamane saiki jaman edan, okeh wong waras tapi kelakuane ngungkuli wong edan, ngaku wong pinter mung gawene minteri liyan, ngaku nduwe ngelmu tingkat kasepuhan asline mung dolanan sulapan, iki tondo akhire jaman, wong gampang ngedol iman mergo mikir uman, yen wes kumanan mikire eman, qur'an kadis mung ge kudung lan lamis, kapir ngapirke liyan kui wes dadi tondo kapire dewe, moso bodo o sing penting nduwe jeneng lan jenang, kalal karom rano bedane, yen kalal kanggone dewe, yen karom tudingke koncone, agomo mung kanggo alat ben nutupi mripat, katon agung katon alim sejatine zolim, ragat gowo klabi sorban lan sitik setitik mocone dalil agomo, ben disawang apik ben wong okeh kintil lan percoyo, sing sesat kui wong liyo, awak dewe sing bener calone suwargo, suwargo ndonyo kang pesti ono, suwargo akherat opo digayuh biso, yen anggowo jenenge walisongo sajake katon bedani, wong nuswantoro kui gampang diapusi gampang dibodoni, kui tondo akhire jaman, okeh sing ngaku wali ngaku nabi ngaku gusti, mulo siro kabeh kudu eling lan waspodo, ugo nyekel iman islam iksan bakal slamet ono hera herune jaman."

Artinya Suluk Akhir Jaman:
"Zaman sekarang zaman gila, banyak orang sehat tetapi perbuatannya melebihi orang gila, mengaku dirinya orang pinter kejaannya membodohi/mengakali orang lain, mengaku punya ilmu tingkat tinggi sebenarnya hanya bermain sulap/menipu/ trik saja, ini tanda akhir zaman, orang mudah menjual iman karena hanya berpikir mendapat materi, kalau sudah mendapatkannya tidak mau sedekah/ untuk dirinya sendiri, al quran hadist hanya buat kedok semata dan pura-pura dibicarakan, mengkafirkan orang lain sebenarnya itu tanda kafirnya dirinya sendiri, masa bodoh yang penting memiliki nama dan harta, hala haram sudah tidak ada bedanya, kalau halal itu anggapan/miliknya sendiri, kalau haram layak ditunjukkan orang lain, agama cuma alat untuk menutup mata orang, agar terlihat terpandang terlihat alim/ soleh walau aslinya perbuatannya zhalim, cukup memakai baju sorban dan sedikit-sedikit bacanya memakai dalil agama, biar terlihat baik biar orang banyak jadi percaya mau jadi pengikutnya, yang sesat itu orang lain, dirinya sendiri paling benar calonnya masuk surga, surga dunia yang pastinya ada, surga di akhirat apa bisa dicapainya, kalau membawa nama para wali sembilan agar terlihat beda lain dari yang lain, orang nusantara ini mudah dikibulin mudah ditipu, itu tanda akhir zaman, banyak yang mengaku dirinya wali,nabi bahkan tuhan, makanya kalian semua harus ingat dan waspada, serta berpegang teguh dengan iman, islam, ihsan agar selamat dalam hiruk pikuknya zaman."

Suluk ini ditulis untuk mengingatkan anda sekalian akan hiruk pikuknya zaman ini yang sudah banyak orang salah kaprah, orang mengaku beragama yang harusnya memberi rasa kedamaian kerukunan tetapi justru berperan dibalik layar membuat teror dan membuat aksi kerusuhan agar menguntungkan dirinya sendiri.
Paham panatisme ditanamkan orang pasti mudah diperdaya, namun jika paham nasionalisme yang ditanamkan orang pasti bagaimana berpikir hidup berbangsa dan bernegara agar adem tentrem/ damai sejahtera.

Kesalahkaprahan Mengenai Ajaran Syekh Siti Jenar

Kesalahkaprahan Mengenai Ajaran Syekh Siti Jenar terbukti adanya buku-buku yang beredar yang laris dipasaran karena membawa nama besar Syekh Siti Jenar yang dianggap kontroversi dalam menyampaikan ajaran agama islam. Dari kalangan tokoh kebatinan hingga tokoh agamawan sering memperdebatkan hal terkait Syekh Siti Jenar ini. Mana yang benar, mana yang salah!? Jawabnya Wallahu a'lam bish-shawab yang artinya “Dan Allah Mahatahu yang sebenarnya”.
Kesalahkaprahan Mengenai Ajaran Syekh Siti Jenar ini sudah terjadi selama berabad-abad jadi untuk mencari kebenaranya tentu sulit, karena minimnya data dan dokumen yang ada, adapun ditulis oleh orang yang kebenarannya disangsikan, baik sorog maupun suluk-pun masih disangsikan, apalagi karangan orang diluar kafir diluar Islam.
Kesalahkaprahan Mengenai Ajaran Syekh Siti Jenar sebenarnya bisa dinalar atau dilogika, tidak usah ngeyel diperdebatkan dengan pemahaman sendiri-sendiri cari jalan terbaiknya dengan pola pikir yang jernih, kata salah satu keturunan dari Syekh Siti Jenar. Jika mengklaim Ajaran Syekh Siti Jenar itu sesat lihat dulu sumbernya dari mana!? Buku apa dan kitab apa! Jika berpegang dengan Al Quran dan As sunnah-nya tentu orang bisa berpikir positif bukan meyakini buku atau kitab diluar Al Quran dan As sunnah, dengan itu pasti anda tidak sesat pikirannya dan tidak tersesat perbuatanya, ungkap R.Tjakra Djajaningrat.

Orang hanya bisa menuding dan menyalahkan orang lain tanpa mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu, ibarat klo berani ngomong dan ngoceh kan lebih terkenal/ populer dengan itu agar terlihat vokal, yang ngaku kyai, maupun ustadz ujungnya mengkafir-kafirkan saudaranya sendiri. Jika agama lain melihat, terutama nasrani pasti tertawa sersorak gembira bahwa domba-domba yang tersesat saling menghujat.
Jika berpikiran simple pasti tidak mudah terpecah belah, lihatlah dari sesama muslim (agama islamnya) jangan karena beda aliran beda pemahaman! Main tuding saling menyalahkan! Jika ada saudara muslim yang salah wajib diluruskan datangi diajak dialog agar silaturahmi terjalin sesama muslim dan mencari solusinya, bukan adu jotos perang sendiri-sendiri.

Kembali pada topik Kesalahkaprahan Mengenai Ajaran Syekh Siti Jenar, itu terjadi sebenarnya sama dengan konflik kejadian diera globalisasi ini. Toh sebenarnya para Walisongo tidaklah demikian, tidak menyatakan ajaran Syekh Siti Jenar itu sesat, namun kesalahannya Syekh Siti Jenar karena melawan ketentuan yang sudah disepakati bersama di dewan Walisongo dan menentang penguasa kerajaan Demak. Orang memakai ajaran Syekh Siti Jenar agar terlihat sakti, lebih tinggi tingkat spiritualnya,dsb. Bahkan yang parah memakai istilah ajarannya Manunggaling Kawula Gusti yang disesuaikan pola pikirnya sendiri dan jauh dari pemahaman aslinya yang lebih universal. R.Tjakra Djajaningrat sebagai keturunannya hanya bisa prehatin dengan semua itu. Beliau selama ini diam, dan karena desakan kami akhir sedikit mengungkapkan baik sejarah dan terkait bagaimana ajaran leluhurnya tersebut. Beliau juga berpesan saya tidak berani membanggakan leluhur-leluhur saya, jika saya sendiri tidak bisa dibanggakan, bagaimana tetap jadi diri sendiri itu yang terbaik bukan karena bayang-bayang keagungan nama leluhurnya.
Mengenai sesat atau tidak sesat dari ajaran Syekh Siti Jenar itu tergantung dari pemahaman anda masing-masing tentunya, namun jika anda membaca artikel ini tentu bisa meluruskan Kesalahkaprahan Mengenai Ajaran Syekh Siti Jenar yang selama ini diperdebatkan banyak orang yang tiada ujungnya.

Kesuksesan Syiar Islam Syekh Siti Jenar

Kesuksesan Syiar Islam Syekh Siti Jenar banyak orang tidak mengetahui, bahkan dilupakan! Syekh Siti Jenar merupakan salah satu anggota walisongo yang cerdas, pandai dalam segala bidang terlebih secara spiritual. Syekh Siti Jenar dikeluarkan dari keanggotaannya di walisongo bukan karena sesat tetapi karena kesuksesannya dalam mensyiarkan islam. Mengapa hal ini bisa terjadi! Syekh Siti Jenar mensyiarkan islam dari mulai wong cilik sampai wong gedhe (pejabat anggota kerajaan majapahit). Dengan menghapus sistem kasta secara perlahan inilah ajaran islam yang sesungguhnya, dimata Allah semua manusia sama. Jadi dengan sistem memberikan pola pikir pembaharuan yang pelan tetapi pasti, berikut ini wawancara kami dengan R.Tjakra Djajaningrat budayawan asal salatiga, mengenai leluhurnya terkait pemahaman Manunggaling Kawula Gusti, yang terbagi 2 konsep, yang pertama secara syariat istilah Manunggaling Kawula Gusti diterapkan oleh Syekh Siti Jenar.

Konsep Syariat Manunggaling Kawula Gusti
Konsep syiar ini banyak orang yang tidak mengerti, hanya memandang berpikir gebyah uyah-nya saja. Padahal Konsep Syariat Manunggaling Kawula Gusti adalah sistem politik yang tepat sasaran dan dapat diterima dengan akal sehat dalam mensyiarkan agama islam. Manunggaling Kawula Gusti jika ditilik dari secara syariat mengandung arti, Manunggaling = Bersatu, Kawula = Rakyat/ Wong Cilik dan Gusti = Penguasa/ Penggedhe. Jadi yang dimaksud bersatunya antara rakyat dan penguasa maka hidup akan diamis toto tentrem kerto raharjo. Yang rakyat menghormati penguasa, penguasa mikirin nasib rakyat, ibarat lidi yang diikat menjadi sapu lidi, pasti sanggup membersihkan kotoran yang ada. Lidi disebut juga sodo, maka jika orang mau memahami Manunggaling Kawula Gusti harus memiliki sodo. Sodo kiasan dari kalimasada yang diartikan orang harus masuk islam dengan membaca dua kalimat syahadat.

Dengan konsep syiar inilah yang membuat Syekh Siti Jenar sukses dalam mengislamkan orang-orang diera pemerintahan kerajaan majapahit. Dari berbagai kalangan mulai rakyat jelata, tokoh spiritual hingga pejabat keraton majapahit-pun masuk islam. Mengapapa demikan? secara konsep berbangsa dan bernegara Konsep Syariat Manunggaling Kawula Gusti tidak lain mirip dengan konsep Mahapatih Gajahmada yang mempersatukan nusantara ini di era kejayaan majapahit. Namun ada pula yang lain yakni Konsep Spiritual Manunggaling Kawula Gusti yang membuat tokoh agamawan, penganut kepercayaan jawa dan penggedhe keraton majapahit tertarik untuk mempelajarinya.

Konsep Spiritual Manunggaling Kawula Gusti
Ajaran Manunggaling Kawula Gusti dari Syekh Siti Jenar secara spiritual ada beberapa tahapan, namun pada dasar simplenya untuk meraih ngelmu kasempurnan orang harus mengolah dan menggembleng dirinya terlebih dahulu. Seperti halnya pola pikir atau cara pandang tokoh spiritual jawa kala itu, penuh tirakat tapa brata agar memiliki ilmu kanuragan, jayakawijayan, hingga kawaskitan (kebatinan). Cara pandang inilah yang di islamkan dan diberi solusi untuk mempermudah dalam mencapainya. Konsep Spiritual Manunggaling Kawula Gusti mengajarkan pada orang lebih menyatukan dirinya dalam olah cipta, rasa dan karsa dengan itu baru mengerti sejatinya hidup (mengenali jatidirinya) baru menyatukan diri dengan prestasi ibadah untuk menganal Allah. Man 'Arafa Nafsahu, Faqad Arafa Rabbahu. “Siapa yang mengenal dirinya, akan mengenal Rabb-nya”.

Ajaran secara spiritual ini masuk akal jadi orang lebih mengenal islam dianggap memberi pencerahan, sebab cara budaya yang salah dibenahi atau dibetulkan kekliruannya. Tak heran Syekh Siti Jenar sukses mengislamkan lebih dari 50% orang-orang dibawah kepemimpinan kerajaan majapahit.

Walisongo bangga dengan Kesuksesan Syiar Islam Syekh Siti Jenar, namun dari sisi lainnya visi dan misi-nya menjadi terganjal. Disinilah konflik dimulai, adanya pro kontra diantara walisongo. Namun kembali pada awal visi dan misinya didirikan dewan walisongo selain mensyiarkan islam dan mendirikan kerajaan islamdengan mendukung Raden Fatah menjadi raja pertama kerajaan islam di jawadwipa. Dengan hal itu Syekh Siti Jenar harus disingkirkan karena sebagai penghalang besar, jika majapahit menjadi islam tentu Demak Bintoro tidak bisa menjadi kerajaan islam.

Keutamaan 7 Ayat Ummul Kitab

Keutamaan 7 Ayat Ummul Kitab pada kesempatan kali ini kita bahas untuk menambah wawasan dan memperkuat keimanan kita pada Allah SWT. Mungkin ada diantara kita tidak mengetahui apa itu 7 Ayat Ummul Kitab!
Mari kita bahas step by stepnya agar kita mengetahui dan memahami Ummul Kitab yang tidak lain adalah Surat Al Fatihah.

Surat Al-Faatihah itu mempunyai bermacam-macam nama, telah di terangkan dalam Al Hadits;
“Dari Abi Hurairah ra berkata: Rosulullah saw bersabda: ”Al hamdulillahi rabbil ‘alamiin adalah Ummul qur’an, Ummul kitab, Sab’ul matsani dan Al Qur’an Al ‘adzim. (HR. At Tarmidzi).

1. Surat Al- Faatihah.
Kata “Al-Faatihah” berasal dari kata “fataha” yang berarti “membuka” atau “memulai”, berarti pengertian Al-Faatihah adalah “Pembukaan” atau “Permulaan”. Mengapa Surat ini dinamai “Al Faatihah” ? Karena dengan surat ini Al-Qur’anul Karim di buka. Artinya adalah dengan surat ini, berarti telah dimulai bentuk susunan surat-surat dalam Al-Qur’an secara tertib dan urut. Adapun meletakkan surat Al-Fatihah pada permulaan Al-Qur’an adalah bersifat Tauqifi artinya sesuai dengan perintah Allah lewat Malaikat Jibril yang langsung kepada Nabi Muhammad saw.

2. Ummul Qur’an atau Ummul Kitab.
Selain nama “Al-Faatihah”, surat ini juga dinamai dengan “Ummul Qur’an” artinya sebagai Induk Al Qur’an, atau “Ummul Kitab” sebagai Induk Al Kitab. Mengapa Surat Al Faatihah dinamai “Ummul Qur’an atau “Ummul Kitab” ? Karena Al-Fatihah merupakan induk, pokok atau basis bagi Al Qur’an secara keseluruhan. Artinya, bahwa Surat Al Faatihah mengandung pokok-pokok isi Al Qur’an.

3. As Sab’ul Matsaani.
Surat Al-Faatihah juga dinamai “As Sab’ul Matsaani” (tujuh yang berulang-ulang). Dinamai demikian, karena ayatnya berjumlah tujuh ayat dan dibaca berulang-ulang dalam shalat.
Selain nama-nama tersebut masih ada beberapa nama lagi. Bahkan dalam Tafsir Ash Shaawi jilid IV hal 371 Cetakan Bairut diterangkan, “Nama Al Faatihah merupakan salah satu dari 20 nama”. Namun nama-nama lain itu tidak perlu disebutkan di sini.
Surat Al-Faatihah diturunkan di Mekah, jadi termasuk surat-surat Makiyyah. Diturunkan di waktu shalat, mula-mula disyariatkan dan diwajibkan membacanya di dalam shalat. Oleh karena itu, ia adalah surat yang pertama diturunkan dengan lengkap. Di dalamnya terdapat kesimpulan dari isi keseluruhan Al Qur’an seperti telah disebutkan diatas. Adapun jumlah ayat dalam surat Al Faatihah ada tujuh.

Pokok Isi Al Qur’an
Telah disebutkan di atas, bahwa Surat Al-Faatihah merupakan basis Al- Qur’an seluruhnya. Di dalam Surat Al-Faatihah terdapat kesimpulan atau intisari isi Al Qur’an.
Al Qur’an diturunkan pada saat umat manusia diseluruh penjuru alam ini sangat membutuhkan tuntunan atau hidayah, yang dapat di jadikan pegangan hidup dan dapat menunjukkan mereka kepada ketenteraman jiwa dalam menghadapi segala segi hidup dan kehidupan.
Sebagai karakteristik jiwa manusia adalah selalu merasa tidak puas dengan setiap keadaan, malah seringkali tidak menginginkan keadaan yang kondusif berlaku dalam masyarakat. Pada saat itu, di seluruh penjuru dunia telah terjadi dekadensi moral, dengan mengesampingkan norma agama dan nilai-nilai moralitas, sehingga porak porandalah tatanan kehidupan dan hancurlah peradaban manusia berkeping-keping menjadi suatu keadaan yang tidak beradab, dan jauh dari nilai-nilai agama dan kemanusiaan yang hakiki. Keyakinan dan kepercayaan mereka telah berpaling dari selain Allah dan tidak menghiraukan lagi perintah dan anjuran Rasulnya. Mulai dari para Raja, pemimpin suku dan adat serta para pemimpin kabilah mempunyai kekuasaan yang mutlak, otoriter dan penindas. Perilaku dan akhlak mereka serta tindakan-tindakannya selalu bertentangan dengan peri kemanusiaan. Mereka telah lupa kepada ajaran-ajaran yang dibawa oleh para Nabi dan Rasulnya pada saat itu, yaitu sebelum datangnya Nabi Muhammad saw.
Maka, kedatangan Al Qur’an adalah untuk memenuhi tuntutan jiwa mereka yang kering dan haus dari nilai-nilai spritual. Mereka ingin melepas belenggu kepercayaan yang menyesatkan, mereformasi hukum dan peraturan adat istiadat yang penuh dengan kurafat, dan merubah tradisi serta dongeng-dongeng yang penuh dengan tahayul dan kebohongan. Sehingga sudah tidak relevan lagi dengan akal dan pikiran yang selalu berkembang dinamis dan kontekstual.
Untuk memenuhi aspirasi hati dan gejolak jiwa yang telah lama terpendam oleh tradisi dan budaya jahiliyah. Maka, Al Qur’anul datang dengan membawa ajaran tentang keimanan yang terlepas dari kesyirikan, hukum-hukum dan peraturan-peraturan yang menjunjung tinggi hak asasi manusia, persamaan hak dan keadilan. janji-janji dan ancaman-ancaman Allah bagi yang beriman dan yang ingkar, serta kisah-kisah tentang umat-umat terdahulu yang dapat dijadikan pelajaran dan i’tibar, agar dapat hidup aman dan tenteram bahagia dunia dan akhirat.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Tuhan Semesta alam yang senantiasa memberi banyak kenikmatan. Sholawat serta salam kita tujukan pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang sangat kita harapkan syafaatnya di hari akhir nanti.
Surat Al Fatihah termasuk dalam surat makkiyah yaitu surat yang diturunkan di Mekkah. Surat Al Fatihah merupakan surat pertama dalam Al Qur an atau disebut sebagai surat pembuka. Surat Al fatihah Terdiri dari atas 7 ayat. Hafal terhadap surat Al Fatihah merupakan kewajiban seorang setiap orang yang mengerjakan ibadah sholat, baik ketika sholat sendiri, atau sebagai makmum ataupun sebagai Imam harus mengerti dan paham Surat Alfatihah. Karena jika tidak membaca surat Al Fatihah maka sholatnya tidak sah.
Nabi kita, sang suri tauladan kita yaitu Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَلَّى صَلاَةً لَمْ يَقْرَأْ فِيْهَا بِأُمِّ الْقُرْآنِ فَهِيَ خِدَاجٌ ثَلاَثًا غَيْرُ تَمَامٍ فَقِيْلَ لِأَبِيْ هُرَيْرَةَ: إِنَّا نَكُوْنُ وَرَاءَ اْلإِمَامِ فَقَالَ: اِقْرَأْ بِهَا فِيْ نَفْسِكَ فَإِنِّيْ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: قَالَ اللهُ تَعَالَى: قَسَّمْتُ الصَّلاَةَ بَيْنِيْ وَبَيْنَ عَبْدِيْ نِصْفَيْنِ وَلِعَبْدِيْ مَا سَأَلَ
Artinya :
“Barangsiapa yang melakukan sholat, sedang ia tak membaca Ummul Qur’an (Al-Fatihah) di dalamnya, maka sholatnya kurang (3X), tidak sempurna”. Abu Hurairah ditanya, “Bagaimana kalau kami di belakang imam”. Beliau berkata, “Bacalah pada dirimu (yakni, secara sirr/pelan), karena sungguh aku telah mendengar Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Allah -Ta’ala- berfirman, “Aku telah membagi Sholat (yakni, Al-Fatihah) antara Aku dengan hamba-Ku setengah, dan hamba-Ku akan mendapatkan sesuatu yang ia minta”. [HR. Muslim (395), Abu Dawud (821), At-Tirmidziy (2953), An-Nasa’iy (909), dan Ibnu Majah (838)]

Surat Al Fatihah dan Maknanya

Bagi kamu yang ingin memahami surat Al Fatihah lebih dalam, di bawah ini kami sajikan surat Al Fatihah dalam bahasa arab dan juga latin lengkap dengan terjemahan dan penjelasan makna lebih dalam. Semoga Alloh SWT mengizinkan kita memahami ayat-ayat suci di bawah ini :
1.    Al-Fatihah Ayat 1
Latin : Bismillah Hirrahman Nirrahim
Artinya : Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Maksud dari ayat pertama ini adalah : saya memulai membaca al-Fatihah ini dengan menyebut nama Allah. Setiap pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, mulai dari pekerjaan ringan seperti makan, minum, bepergian, belajar, dan sebagainya. Allah adalah nama zat yang Maha Suci, yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar-Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang ar-Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan Dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.
2.   Al-Fatihah Ayat 2
Latin : alhamdu lillaahi rabbil aalamiina
artinya : Segala puji {2} bagi Allah, Tuhan semesta alam. {3}
Maksud ayat kedua surat Al Fatihah adalah : {2} Alhamdu (segala puji). Memuji orang adalah karena perbuatannya yang baik yang dikerjakannya dengan kemauan sendiri. Maka memuji Allah berarti: menyanjung-Nya karena perbuatan-Nya yang baik. Lain halnya dengan syukur yang berarti: mengakui keutamaan seseorang terhadap ni’mat yang diberikannya. Kita menghadapkan segala puji bagi Allah ialah karena Allah sumber dari segala kebaikan yang patut dipuji.
{3} Rabb (Tuhan) berarti: Tuhan yang ditaati Yang Memiliki, Mendidik dan Memelihara. Lafadz “rabb” tidak dapat dipakai selain untuk Tuhan, kecuali kalau ada sambungannya, seperti rabbul bait (tuan rumah). ‘Alamiin (semesta alam): semua yang diciptakan Tuhan yang terdiri dari berbagai jenis dan macam, seperti: alam manusia,alam hewan, alam tumbuh-tumbuhan, benda-benda mati dan sebagainya. Allah pencipta semua alam-alam itu.
3.  Al-Fatihah Ayat 3
Latin : arrahmaanirrahiim
Artinya : Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Untuk ayat ketiga dalam surat Al FAtihah ini maksudnya hampir sama dengan ayat pertama,  Ar-Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang ar-Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan Dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.
4.  Al-Fatihah Ayat 4
latin : maaliki yawmiddiin
Artinya : Yang menguasai {4} di Hari Pembalasan {5}
{4 }Maalik (Yang Menguasai) dengan memanjangkan “mim”, yang berarti: pemilik. Dapat pula dibaca dengan (dengan memendekkan mim), artinya: Raja.
{5} Yaumiddin (hari pembalasan): hari yang di waktu itu masing-masing manusia menerima pembalasan amalannya yang baik maupun yang buruk. Yaumiddin disebut juga yaumulqiyaamah, yaumulhisaab, yaumuljazaa’ dan sebagainya.
5.  Al-Fatihah Ayat 5
latin : iyyaaka na’budu wa-iyyaaka nasta’iin
Artinya : Hanya Engkaulah yang kami sembah {6}, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. {7}
{6} Na’budu diambil dari kata ‘ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.
{7} Nasta’iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti’aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.
6.  Al-Fatihah Ayat 6
Latin : ihdinaash shiraathaal mustaqiim
Artinya : Tunjukilah [8] kami jalan yang lurus,
[8] Ihdina (tunjukilah kami), dari kata “hidayaat”: memberi petunjuk ke suatu jalan yang benar. Yang dimaksud dengan ayat ini bukan sekedar memberi hidayah saja, tetapi juga memberi taufik.
7.  Al-Fatihah Ayat 7
Latin : shiraathalladziina an’amta ‘alayhim ghayril maghdhuubi ‘alayhim walaadhdhaalliin
Artinya : (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni’mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. {9}
{9} Yang dimaksud dengan “mereka yang dimurkai” dan “mereka yang sesat” ialah semua golongan yang menyimpang dari ajaran Islam.

Khasiat Surat Al Fatihah

Diantara khasiat Fatihah ialah siapa yang membaca 'Al-Fatihah' diwaktu hendak tidur, Surah 'Al-Ikhlas' sebanyak 3 kali dan Mu'awwidzatain maka ia akan aman dari segala hal selain ajal. Dan siapa berhajat (berkeinginan sesuatu) kepada Allah s.w.t.maka olehnya dibaca surah Al-Fatihah sebanyak 41 kali diantara sembahyang sunat Subuh dan sembahyang fardu Subuh sampai 40 hari (tidak Lebih) kemudian memohon kepada Allah s.w.t. maka Insyaallah ia penuhi keperluan hidupnya.

-Barangsiapa membaca Fatihah berserta Bismillah diantara sunat Subuh dan fardu Subuh dengan Istiqomah maka kalau ia inginkan pangkat terkabullah ia dan kalau ia fakir maka akan kaya serta jika ia punya hutang maka mampu membayanrnya dan kalau ia sakit maka akan sembuh serta kalau ia punya anak maka anaknya itu menjadi anak yang soleh, berkat surah Al-Fatihah.
-Barangsiapa mengamalkan bacaan Al-Fatihah sebanyak 20kali setiap selesai sembahyang fardu lima waktu maka Allah s.w.t. luaskan rezekinya, baiki akhlaknya, mudahkan urusannya, hilangkan keperihatinannya dan kesusahannya, anugerahkan apa yang ia angan-angankan, dapatkan berbagai berkat dan kemuliaan, jadikan ia berwibawa, berpangkat luhur, berpenghidupan baik dan ia pula anak-anaknya terlindung dari kemudharatan dan kerosakan serta dianugerahkan kebahagiaan dan sebagainya.
-Barangsiapa mengamalkan bacaan Al-Fatihah sebanyak 125 kali selesai sembahyang Subuh maka ia peroleh maksudnya dan ia ketemukan apa yang dicari-cari serta sebaiknya ia panjatkan doa yang bermaksud:
"Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu dengan kebenaran Surah Al-Fatihah dan rahsianya, supaya dimudahkan bagiku semua urusanku, sama ada urusan dunia atau urusan akirat, supaya dimakbulkan permohonanku dan ditunaikan hajatku..........."
-Barangsiapa mengamalkan bacaan Al-Fatihah diwaktu sahur (tengah malam) sebanyak 41 kali maka Allah s.w.t.bukakan pintu rezekinya dan Dia mudahkan urusannya tanpa kepayahan dan kesulitan. Selesai bacaan Al-Fatihah tersebut dan sebaiknya berdoa:
"Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu dengan kebenaran surah Al-Fatihah dan rahsianya, supaya Engkau bukakan bagiku pintu-pintu rahmatMu, kurnia-Mu dan rezeki-Mu. Dan Engkau mudahkan setiap urusanku, murahkanlah bagiku rezekiMu yang banyak lagi berkat tanpa kekurangan dan tanpa susah payah, sesungguhnya Engkau berkuasa atas setiap sesuatu. Aku mohon kepada-Mu dengan kebenaran surah Al-Fatihah dan rahsianya, berikan apa yang kuhajati........"

Semoga artikel islami yang berisi mengenai terjemahan surat Al Fatihah dan khasiatnya beserta maksudnya di atas bisa bermanfaat bagi kita semua. Semoga Allah senantiasa memberi kita ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi dunia dan Akhirat, dan melindungi kita dari ilmu-ilmu yang tidak bermanfaat dan menyesatkan. Aamiin.

Dari berbagai sumber

Benarkah Kitab Syekh Siti Jenar Itu Kitab Ilmu Paling Ampuh?

Benarkah Kitab Syekh Siti Jenar Itu Kitab Ilmu Paling Ampuh?  Lalu kitab apakah itu? Kitab ilmu gaibkah! Kitab tasawufkah! Kitab Serat dan Suluk kah! atau kitab yang lain? Hal ini yang terkadang terbesit dalam pikiran anda, karena anda banyak berpikir yang jauh kearea mitos atau cerita rakyat yang menjelaskan ini itu, tak heran jadi suatu hal yang kontroversi terkait dengan Syekh Siti Jenar. Orang mencoba menguaknya akan tetapi bukan menguak dari hasil penelitian tetapi mengarang cerita yang akhirnya disebar luaskan.
Bahkan terkait ajarannya Manunggaling Kawula Gustipun beredar berbagai versi pola pikir pemahaman yang berbeda, ada yang sesat menyesatkan akhir dituding sesat, ada yang menjabarkan secara logika dan masuk akal sesuai akidah yang benar agar orang tercerahkan (diluruskan pemahamannya). Lalu siapa yang benar siapa yang salah, jika hal itu dipertanyakan kembali pada pendapat anda masing-masing. Namun jika anda berpikir dan sedikit mau memahami, karena pola pikir orang yang berbeda tersebut yang disalahkan siapa? Pasti nama yang dipakainya yakni Syekh Siti Jenar! Dan yang dianggap sesat itu siapa? pastinya juga Syekh Siti Jenar! bukan orang-orang yang menulis sesuai dengan pola pikirannya masing-masing tersebut. Buku yang beredar hanya sekedar pendapat saja dari penulis, sejarah kebenarannya masih 99% dipertanyakan! Kontroversi Syekh Siti Jenar sebenarnya kita sendiri yang membuatnya, bahkan jika Syekh Siti Jenar saat ini masih hidup mungkin hanya tersenyum dan bilang sakareplah meh muni opo!
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas dan mengupas tuntas berdasarkan pendapat saya pribadi untuk menjawab pertanyaan Benarkah Kitab Syekh Siti Jenar Itu Kitab Ilmu Paling Ampuh? Jawab saya 100% menyatakan benar. Kitab Syekh Siti Jenar Itu Kitab Ilmu Paling Ampuh! yang dimaksud sebuah Kitab yang dijadikan pedoman Syekh Siti Jenar secara johir bathin juga dalam mensyiarkan menyebarkan agama islam waktu itu. Lalu kitab apakah itu? Kitab ilmu gaibkah! Kitab tasawufkah! Kitab Serat dan Suluk kah! atau kitab yang lain? Jawabnya kitab yang lain sebab kitab yang disebutkan hanya bumbu, yang utama adalah kitab induknya! Kitab yang menjadi pedoman Syekh Siti Jenar adalah Al Quran, baru Hadish dan kitab lainnya yang dipelajari beliau sehingga memiliki wawasan yang luas dan menjadi orang yang handal dalam mensyiarkan ajaran agama islam.

Apakah hidup itu? Keberadaan manusia di dunia ini dan penciptaan seluruh alam semesta ini bukan secara kebetulan atau hasil alam secara kebetulan saja. Alam semesta ini, setiap atom yang tunggal menunjukkan dan menuntun kita kepada cinta yang sesungguhnya, kemurahan hati, dan kekuatan sang pencipta. Tanpa adanya pencipta, tidak ada sesuatu pun yang bisa eksis. Setiap jiwa itu mengetahui bahwa keberadaannya itu tergantung kepada Sang Pencipta. Dia tahu dengan pasti bahwa dia tidak dapat menciptakan dirinya sendiri. Oleh karena itu, menjadi kewajibannya untuk mengetahui Tuannya yaitu Sang Pencipta.

MANUSIA: Manusia adalah makhluk yang unik. Tuhan memberikan manusia kemampuan untuk memerintah semua makhlukyang lain di dunia ini. Dia membantu dengan memberi kemampuan mempertimbangkan yang lengkap dibandingkan dengan binatang. Dengan kemampuan untuk melihat dan membedakan, manusia diberi kebebasan sendiri untuk memilih jalan hidup yang pantas bagi kedudukannya, apakah dia jatuh lebih rendah daripada binatang atau ciptaan yang lain. Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan suci dan diberi pilihan untuk mengerjakan perbuatan yang pantas atau memperturutkan hatinya yang menuju ke limbah dosa.

PETUNJUK TUHAN : Sang Pencipta, di luar dari cinta-Nya yang berlimpah dan kemurahan-Nya untuk manusia, tidak meninggalkan kita dalam kegelapan untuk mengetahui garis kebenaran dengan mencoba dan bersalah sendiri. Berhubungan dengan kemampuan intelektual kita untuk mempertimbangkan, Pencipta kita memberikan kita petunjuk ketuhanan bahwa garis besar kriteria kebenaran, ilmu pengetahuan, dan realitas keberadaan kita di dunia dan di akhirat.

WAHYU : Dari awal manusia, Sang Pencipta kita mengutus nabi untuk menyampaikan wahyu-Nya dan mengajak manusia untuk mengikuti garis perdamaian yang benar dan taat kepada Tuhan yang satu. Inilah Islam. Inilah pesan yang disampaikan untuk generasi manusia yang berturut-turut melalui nabi yang berbeda beda, untuk mengajak seluruh umat manusia kepada garis edar yang sama. Akan tetapi seluruh pesan yang awal atau wahyu dari Allah itu diubah oleh orang-orang generasi setelahnya.

Sebagai hasilnya, wahyu yang suci yang berasal dari Sang Pencipta itu dicampuri dan dikotori dengan cerita yang dibuat-buat, takhayul, menyembah berhala dan ideologi fllosofis yang tidak rasional. Agama Allah dalam pengertian hilang dalam agama yang berlebihan. Sejarah manusia adalah sebuah perjanjian dari penyimpangan manusia antara terang dan kegelapan, tetapi Allah di luar cinta-Nya yang melimpah untuk manusia tidak mengabaikan kita.

WAHYU TERAKHIR: Ketika manusia berada dalam masa kegelapan, Pencipta kita mengutus Rasul-Nya yang terakhir, Nabi Muhammad SAW untuk menyelamatkan manusia dengan wahyu yang terakhir sebagai sumber petunjuk terakhir dan permanen untuk seluruh dunia.

BUKTI KEBENARAN: Kriteria berikut dapat paling berguna sebagaimana ukuran untuk mengetahui wahyu terakhir yang autentik (al-Quran) sebagaimana firman Allah SWT:1. Ajaran yang rasional: Karena Pencipta kita memberikan pertimbangan dan intelektual kepada kita, inilah kewajiban kita menggunakannya untuk membedakan kebenaran dari kebohongan. Sungguh, wahyu itu dari Allah, pasti rasional, dan dapat dirundingkan tanpa ada pikiran yang memihak.
2. Kesempurnaan: Karena Pencipta kita itu sempurna, wahyu-Nya pasti sempurna dan akurat, bebas dari kesalahan, kelalaian, penambahan/interpolasi dan versi yang bermacam-macam. Pasti bebas dari kontradiksi dalam penyampaiannya.
3. Tidak ada cerita yang dibuat-buat atau takhayul: Wahyu yang benar bebas dari cerita yang dibuat-buat atau takhayul yang menurunkan martabat Sang Pencipta atau diri manusia.
4. Ilmiah: Karena Sang Pendpta kita adalah Pencipta seluruh ilmu pengetahuan, wahyu yang benar pastl ilmiah dan dapat bertahan terhadap tantangan ilmu pengetahuan di setiap saat.
5. Ramalan yang berdasarkan fakta: Karena kita mengetahui sejarah masa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang, maka ramalan-Nya dalam wahyu-Nya dimasukkan sebagai ramalan.
6. Tidak dapat ditiru manusia: Wahyu yang benar adalah sempurna dan tidak dapat ditiru manusia. Wahyu Allah yang benar adalah keajaiban yang hidup, sebuah kitab yang membuka tantangan manusia untuk melihat dan membuktikan kepada diri mereka sendiri keautentikannya / keasliannya atau ketelitiannya.

Benarkah Syekh Siti Jenar Mengajarkan Ilmu Kejawen?

Benarkah Syekh Siti Jenar Mengajarkan Ilmu Kejawen?
Mungkin banyak orang yang tidak mengerti atau tidak tahu menahu soal bab ini. Di era masa islam masuk ke tanah jawa, orang jawa sudah memiliki suatu aliran kepercayaan dari leluhurnya yakni dari keilmuan dan kebatinan yang diturunkan dari sang pendiri tanah jawa yaitu Sri Baginda Prabu Aji Saka. Orang jawa meyakini bahwa untuk berhubungan dengan Sang Hyang Maha Kuasa diperlukan suatu ritual kebatinan. Bahkan dikalangan orang awam tersesat menyembah pohon/ batu/ dsb sebab para Resi atau kalangan brahmana enggan mengajarkan keilmuannya pada golongan kelas rendah. Di jaman itu golongan kasta masih berlaku dengan kental di masyarakat jawa.
Banyak orang sakti mandraguna di jaman itu, namun banyak yang bersekutu dengan bangsa jin atau dedemit. Melihat hal itu Syekh Siti Jenar ingin meluruskan kesalah pahaman pola pikir masyarakat yang sering beliau temui dan mensyiarkan ajaran agama islam. Dengan hal itu Syekh Siti Jenar mengajarkan suatu konsep budaya yang disisipi nilai agama untuk syiarnya, yaitu mantra jawa yang di islamkan disisipi dan diganti dengan doa dari ayat suci Al Quran. Sehingga dikalangan masyarakat jawa dikenal dengan islam abangan.  Pemahan ilmu sedulur papat lima pancer dikalangan ilmu kejawen merupakan suatu hal yang sangat inti bagaimana seseorang mengenali jati dirinya dan suatu cara mewujudkan suatu keinginan menjadi kenyataan dalam permohonannya pada Sang Pencipta. Oleh Syekh Siti Jenar dijelaskan lebih nalar dan tidak perlu dengan ritual yang rumit, cukup melafalkan dua kalimat syahadat (kalimosodo) dan doa yang dipetik dari ayat Al Quran serta permohonannya dengan lafal kejawen, dengan penerapannya lebih simple dengan pemahaman yang mudah dipahami berbagai kalangan tanpa membedakan status sosialnya (menghapus istilah kasta).
Keilmuan sedulur papat lima pancer dari ajaran Syekh Siti Jenar jika dikuasai bisa untuk berbagai keperluan, baik urusan duniawi maupun kesaktian, tak heran banyak orang belajar pada beliau, sebab sesaji dan ritual yang ribet dihilangkan dan disederhanakan cukup diganti dengan syahadat panatagama. Syekh Siti Jenar konon berbagi kaweruh pada Sunan Kalijaga agar kelak keilmuan ini sebagai piandel syiar mengislamkan orang jawa yang secara turun temurun meyakini konsep keilmuan sedulur papat lima pancer. Banyak orang salah kaprah tentang ilmu sedulur papat lima panceryang disisipi beragam amalan dan doa mantra disertai ritual yang neko-neko.
Bahkan wejangan untuk pemahamanpun disesuaikan pola pikir cara pandang dari guru-guru kejawen yang berbeda yang akhirnya dicampur aduk dioplos yang justru membingungkan orang. Tak heran ilmu sedulur papat lima pancer banyak perguruan menawarkan pengisian/ pembangkitan dengan istilah yang beragam. Ilmu sedulur papat lima pancer sebenarnya tidak serumit yang dibayangkan, jika anda memiliki kuncinya maka bisa anda terapkan untuk berbagai keperluan, baik secara kebutuhan duniawi dalam membantu urusan rejeki, jodoh, cinta, dsb, bahkan untuk keperluan secara spiritual seperti menguasai ilmu gaib secara laduni, menembus dimensi, deteksi, indera ke-6, dsb. Untuk menguasai hal ini tentunya perlu bimbingan dari seorang guru yang mumpuni dan memahami benar bagaimana keilmuan tersebut.
Kesaktian Syekh Siti Jenar dalam bab ilmu sedulur papat lima pancer yang simple, seperti yang diajarkan Sunan Kalijaga pada Jaka Tingkir. Tak heran Raja Pajang tersebut terkenal sakti mandraguna, dan mampu menyerap berbagai keilmuan kanuragan dengan cepat sewaktu berkelana ngulang kaweruh. Suatu keilmuan jangan hanya disuguhi sesuatu yang dibilang katanya, ada wajib merasakan dan yang harus membuktikan potensi keilmuan tersebut yang diaplikasikan (materi langsung praktek).
Banyak perguruan dan paranormal menyuguhkannya justru dengan atraksi sulap, permainan debus, dsb. Hal ini yang membuat orang kecewa dalam belajar keilmuan gaib, wajar karena salah tempat dan tidak mendapat bimbingan dari seorang guru yang tepat. Ilmu sedulur papat lima pancer dijaman sekarang memang suatu hal yang langka, orang mempelajari dari kitab primbonpun dijamin tidak akan bisa justru siting yang bisa didapati, karena bukan sedulur papat lima pancer tetapi ilmu dari bangsa jin atau dedemit. Inilah yang dahulu diluruskan dan diajarkan oleh Syekh Siti Jenar juga Sunan Kalijaga agar orang tidak tersesat dengan pemujaan pada bangsa jin, cukup memahami dan mempelajari serta menerapkan keilmuan sedulur papat lima pancer atau ruhaniyah pribadi sehingga tidak perlu bantuan jin atau dedemit manapun untuk meraih tujuannya. Mutlak keilmuan murni dari dalam diri kita sendiri atas kuasa dan ijin Allah SWT maka semua akan terjadi/ terwujud. Jika anda ingin belajar keilmuan sedulur papat lima pancer yang original silahkan datang langsung dan konsultasikan DISINI, jangan mencari ilmu katanya tapi anda sendiri yang harus merasakannya, menerapkannya, mengaplikasikannya, anda akan mendapat bimbingan secara langsung dari seorang guru ilmu kebatinan/ kasepuhan kejawen yakni R.Tjakra Djajaningrat. Ilmu sedulur papat lima pancer itu ada karena anda ada, selagi anda masih hidup tentu anda bisa memanfaatkannya, tidak ada pantangan, tidak ada efek samping sebab bukan ilmu dari jin, murni ilmu memanfaatkan potensi ruhaniyah pribadi anda sendiri. Jika paranormal saja banyak yang belajar, tentu andapun bisa menguasainya bahkan bisa memiliki kemampuan seperti paranormal. Namun inti dasarnya bukan mengajari untuk jadi dukun atau paranormal justru bagaimana anda kembali pada jalan yang benar guna mempelancar segala urusan dan keperluan pribadi anda, jika memiliki kemampuan spiritual gunakan untuk diri sendiri terlebih dahulu dan berguna untuk melindungi keluarga dan syukur bermanfaat untuk orang disekitar anda.
Semoga adanya posting ini menjawab Benarkah Syekh Siti Jenar Mengajarkan Ilmu Kejawen? itu benar adanya. Dan sebagai generasi penerus kita wajib nguri-nguri ajaran budaya leluhur yang kini sudah banyak ditinggalkan bahkan dimodifikasi oleh oknum yang tertentu yang hanya mengambil kaweruh ilmu dari buku kitab primbon yang sebenarnya bisa anda beli ditoko buku bahkan dipedagang kaki lima, jika ilmu seperti itu yang anda dapati jangan menyesal jika anda gagal, dapatkan ilmu yang asli dan murni sebab ilmu asli tidak ribet dan banyak aturan, itu bisa anda temukan DISINI, jika ilmu pasaran bahkan ilmu primbon anda bisa mencari di online jika anda rangkum bisa satu buku, namun itu ilmu wawasan dan katanya, jangan belajar dengan ilmu katanya! Yang nulis juga belum tentu mengerti bahkan bisa jadi belum menguasai sudah main posting dari hasil jiplak buku, semua kembali pada diri anda yang meresponnya benar atau tidaknya. Belajar ilmu butuh bimbingan guru yang mumpuni dan paham betul dengan keilmuannya, niscaya akan membawa manfaat dalam kehidupan anda.

Artikel Syekh Siti Jenar